Alami atau sintesis?
Banyak masyarakat zaman sekarang yang mengkampanyekan tentang makanan alami? Jauhi bahan kimia dan bahan2 sintesis? Sebenarnya pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Disini saya ingin menjelaskan sedikit tentang bahan alami dan sintesis.
Disini saya ambil contoh vitamin c, dimana awalnya banyak diperoleh dari alam kemudian karena perkembangan pengetahuan vitamin c dapat disintesis. Sekarang ini ribuan ton vitamin c telah disintesis untuk berbagai tujuan.
Prinsip pertama adalah ;pembeda antara racun dan obat adalah kadar. Vit c yang berasal dari bahan alami biasanya memiliki kadar yang rendah sedang dari bahan buatan kadarnya tentu saja tinggi. Pada kadar tinggi inilah dimungkinkan vitamin c dapat memiliki efek samping. Jangankan vit c, air saja pada jika dikonsumsi pada kadar tertentu dapat menyebakan keracunan. Ion k+ sangat dibutuhkan tubuh. Akan tetapi pada kadar tertentu ion k+ dapat digunakan untuk suntik mati.
Yang kedua adalah pada jeruk misalnya, selain mengandung vit c ternyata terdapat juga kandungan zat lainnya yang banyak manfaatnya terhadap tubuh. Sedang pada vit c sintesis ya isi kandunganya cuma vitamin c saja.
Yang terakhir, dapat dimungkinkan bada bahan sintesis ada produk samping yang tidak diinginkan yang berbahaya bagi tubuh. Ada cerita menarik, pernah dijerman ada pabrik kimia yang memproduksi obat obatan untuk ibu hamil supaya menurunkan efek mual2, pusing dan sejenisnya. Akan tetapi ternyata ada produk samping yang memiliki efek samping menggugurkan janin.
Tentunya tidak semua produk alami juga sehat 100%, dalam satu literatur ternyata ada beberapa zat misalnya dalam buah2han yang bersifat toksik, akan tetapi karena kadar rendah dan terlalu seringnya tubuh kita mengkonsumai zat tersebut maka tidak ada efek samping yang berarti
Komentar
Posting Komentar