Sisi Lain Bencana
Matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Dimana dari energi matahari kita bisa mendapatkan berbagai macam kehidupan kita dibumi. Namun sepertinya energi yang dipancarkan matahari ke bumi masih cukup besar, tengok saja planet di dekat bumi dimana semuanya kering, panas bahkan ada yang berpijar.
Untungnya bumi punya sistem otomatis untuk menimalisir kelebihan energi matahari. Diantaranya adalah
1. Lapisan ozon dimana molekul ozone mengkonversi cahaya dengan energi besar seperti uv menjadi panas. Makanya suhu di lapisan ozone ini luar biasa panas. Kebetulan juga sinar uv ini cukup berbahaya bagi kehidupan manusia<br>
2. Ketika sinar matahari sampai bumi maka akan diserap tanah kemudian tanah mengubah sedikit energi ini jadi panas dan sebagian besar energi dipancarkan lagi dalam bentuk sinar inframerah ke luar angkasa<br>
3. Tumbuh2han menyimpan energi matahari lewat fotosintesis untuk kemudian diubah menjadi daun, batang pohon, biomassa bahkan ada yang menjadi batubara, minyak bumi dll. Jadi bensin itu adalah salah satu bentuk penyimpanan energi matahari yang diakumulasi selama jutaan tahun
Akan tetapi nampaknya manusia telah mengganggu sistem alam ini. Misalnya saja perusakan ozon yang katanya dikarenakan cfc, banyaknya gas rumah kaca diudara yang dapat mengkonversi sinar inframerah dari tanah menjadi panas. Belum lagi pemakaian bahan bakar yang tidak terkendali. Tentunya semua ini menyebabkan bumi menjadi semakin panas. Satu sisi makin banyak energi matahari yang terperangkap di atmosfir bumi dalam bentuk panas dan sisi lain dilepaskanya energi2 yang disimpan tanaman lewat bahan bakar fossil ini.
Semua ini tentunya dapat menyebabkan naiknya suhu bumi secara signifikan. Padahal kenaikan suhu global sebesar satu derajat celcius saja bisa menyebabkan banyak masalah dibumi. Lantai bagaimana bumi menjaga suhu global sehingga kehidupan manusia tetap terjamin sampai sekarang?
Ternyata bumi masih memiliki cara lain untuk menjaga suhu. Berikut ilustrasinya :
Awalnya bumi mengalami kenaikan suhu, kemudian energi kalor di atmosfir ini akan digunakan oleh air untuk menguap (makin tinggi suhu maka tekanan uap air akan makin besar), disini saya katakan kalau ada konversi energi panas menjadi energi kimia (uap air). Kemudian terjadi embun dilangit (uap air akan menjadi air kembali dan melepaskan energi dalam wujud energi potensial) kemudian hujan turun (ada konversi energi potensial menjadi energi kinetik) lalu air hujan akan menumbuk partikel yang dilaluinya dan terus mengalir ke tempat lebih rendah hingga sampai ke lautan (energi kinetik diubah menjadi energi tumbukan, dan kadang dapat merusak benda/materi yang dilaluinya) kemudian air akan kembali melalui siklus yang sama berulang ulang kali. Sehingga air disini menjadi media untuk mengubah energi panas menjadi energi untuk mengikis batuan, mengikis tanah dll. Dalam hal ini makin besar energi panas di bumi maka makin besar juga energi yang dikonversi yang akhirnya menyebabkan banjir, merusak rumah, jembatan, menyebabkan longsor dan banyak lainnya.
Disini saya ingin menyimpulkan bahwa ada mekanisme alam dalam upaya menjaga suhu bumi global (yang sangat amat bahaya) menjadi kerusakan yang lebih ringan (tentunya dibandingkan jika bencana banjir, longsor dll tidak terjadi). Janganlah kita pikir bencana itu sebagai upaya balas dendam alam melainkan upaya alam menjaga keseimbangan energi tentunya dengan meminimalisir kerusakan bagi manusia.
Saya ingin kita sama sama berfikir bahwa hujan yang makin besar dan makin sering menimbulkan banjir, angin topan, tornado, petir dll adalah proses alam untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. Jika kita ingin menangan/mengurangi bencana ini maka selesaikan masalah dari sumbernya. Pembuatan waduk, pompa air hujan, pelebaran got dan lain sebagainya hanyalah solusi sementara, jika kita masih merusak alam dan menggangu sistem keseimbanganya maka akan makin banyak bencana yang terjadi.
Komentar
Posting Komentar