Pupuk
Komposisi utama dari tanaman adalah unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Dan sedikit unsur posfor, kalium, sulfur. Dan lebih sedikit lagi unsur magnesium, calsium dll
Tanaman menyerap air dan karbon dioksida (sumber utama unsur c, h dan o). Sedangkan nitrogen yang tersedia di alam kebanyakan adalan gas N2, dimana tumbuhan tidak dapat menyerap dan memetabolisme unsur nitrogen ini. Sehingga tanaman membutuhkan asupan senyawa yang dapat diserap yang didalamnya terkandung unsur nitrogen atau sering kita sebut sebagai pupuk. Pada senyawa organik unsu nitrogen biasanya tersedia dalam bentuk gugus amina, amida, dan nitro. Sedangkan pada senyawa anorganik biasanya berupa ammonium, nitrat, urea dsb. Selain itu tanaman juga membutuhkan unsur sulfur (bentuk sulfat), posfor (bentuk fosfat), kalium (bentuk k+). Contoh : jika disebut pupuk urea artinya cuma mensuplai unsur nitrogen. Jika npk berarti mensuplai nitrogen, posfor dan kalium. Jika pupuk ammonium sulfat berarti mensuplai unsur nitrogen dan sulfur
Tanaman membutuhkan pupuk dengan kadar yang berbeda-beda. Bahkan untuk satu jenis tanaman dapat memerlukan asupan unsur dengan kadar berbeda saat pembibitan, pertumbuhan, dan pembuahan. Pupuk juga dibutuhkan biasanya dalam kadar yang rendah (karena memang unsur utama penunjang tanaman itu c, h, dan o yang berasal dari air dan co2), pemberian pupuk dalam dosis terlalu tinggi tidaklah menguntungkan bahkan ammonium dalam kadar tinggi dapat merusak ph tanah (ion ammoniun bersifat asam) sehingga bakteri yang menguntungkan kesuburan tanah akan mati dan tanah menjadi makin tak subur
Sebenarnya ada bakteri yang hidup pada kacang polong polongan yang dapat secara alami mengubah nitrogen di udara menjadi senyawa nitrogen yang dapat diserap tanaman. Oleh karena itu tidaklah baik jika petani menaman tanaman yang sama pada satu lahan secara terus menerus, ada kalanya diselingi dengan tanaman kacang kacangan.
Pupuk juga dapat dibuat dari bahan alami (pupuk organik). Misalnya saja ada satu daerah yang diserang hama tikus, kemudian mereka membuat perangkap tikus raksasa. Setelah ratusan tikus ditangkap kemudian tikus dimasukan dalam drum berisi sedikit air lalu di tutup. Setelah 6-8 bulan kemudian air di drum itu dikeluarkan untuk dijadikan pupuk dan kenyataanya memang berhasil. Dalam kasus ini tikus mati jangan langsung diberikan pada tanaman, karena khawatir masih banyak enzim dalam tikus yang justru bisa merusak tanaman. Memasukan tikus dalam drum tertutup bertujuan untuk mendegradasi makromolekul dalam tikus oleh bakteri anaerob (kalau bakteri aerob kurangmenguntungkan untuk membuat pupuk), disini waktu penutupan drum sangatlah penting jika terlalu pendek maka banyak enzim dan makromolekul lainnya yang belum terurai dan jika terlalu lama maka produk penguraian adalah molekul2 kecil yang mudah menguap dan tentunya susah diserap tumbuhan
Secara kimia semua makhluk hidup (tumbuhan dan hewan terutama jika mengandung nitrogen kadar tinggi) dapat dijadikan sebagai pupuk. Teknik pembuatan pupuk pun hampir semuanya mirip yaitu memanfaatkan bakteri anaerob untuk mendegradasi makromolekul makhluk hidup menjadi molekul lebih sederhana sehingga mudah diserap tanaman. Dalam beberapa kasus lebih dahulu kita mencincang daun atau sisa makanan kemudian kita beri bakteri biakan baru dimasukan dalam wadah tertutup.
Dalam pupuk pabrikan (pupuk anorganik) biasanya pupuk dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen dengan memberikan tekanan dan suhu tinggi dengan katalis besi sehingga menghasilkan ammonia. Ammonia inilah yang menjadi bahan baku pembuatan ammonium, nitrat dan lainnya. Kelebihan pupuk anorganik adalah tidak butuh makhluk hidup dalam pembuatanya, praktis, tidak berbau, dan mudah didistribusikan.
Akan tetapi pupuk anorganik ini juga banyak sekali kelemahanya. Yang pertama sifat pupuk ini yang sangat larut dalam air. Sehingga jika terkena air hujan pupuk dapat larur dan pergi ke sungai, sehingga sungai menjadi subur dan menyebabkan populasi tanaman air (seperti alga) berkembang pesat. Adanya populasi alga yang besar menyebabkan banyak masalah seperti kandungan oksigen di air turun, ikan mati karena kekurangan oksigen, sampah organik di air tak teruari karena kekurangan oksigen dan masalah lainnya.
Masalah kedua : Beberapa pupuk anorganik seperti ammonia dan fosfat bersifat asam sehingga merusak ph tanah dan membunuh bakteri penyubur tanah. Padahal alam termasuk tanah punya mekanisme sendiri untuk mengembalikan unsur hara yang hilang salah satunya dengan bantuan bakteri, cacing, dll. Sehingga tanah yang sering diberi pupuk anorganik menjadi tidak subur, dan petani akan lebih membutuhkan banyak pupuk lagi untuk penanaman berikutnya. Pada tingkat kerusakan tanah yang tinggi dapat saya katakan bahwa tanah yang rusak tidak lagi menghasilkan makanan akan tetapi hanya media untuk mengubah pupuk menjadi makanan, dan ketika harga pupuk mahal maka akan makin susahlah hidup para petani
Masalah ketiga dari pupuk anorganik adalah beberapa senyawa pupuk misalnya saja ion nitrat cukup berbahaya bagi manusia terutama jika kadarnya tinggi. Ion nitrat dapat terkonsumsi lewat air yang terkontaminasi pupuk. Ion nitrat ini tak berwarna dan tidak dapat disaring sehingga mudah masuk ke tubuh manusia. di darah dapat merusak hemohlobin karena dapat mengoksidasi fe2+ di darah menjadi fe3+, selain itu salah satu hasil metabolisme ion nitrat di tubuh manusia adalah nitrosamine yang dapat menyebabkan kanker.
Komentar
Posting Komentar